e-cerpen siri pertama

karangkan aku ritma itu.gemersik bisa panah arjuna hati aku yg rakus.kelam ritma itu ditokok soalan.akan ada alunannya yg bisa terjun,lalu ia berenang molek dalam jasad separa sedarku.benar?salah?benar ataupun salah?noktahnya hari ini akan jadi bening sama seperti arjuna hati aku yg rakus.

"aku tak fikir yg benar itu selalunya benar & salah itu tetap salah."


ulang.


ulang lagi.


ulang lagi yg sama.


ritmanya kata si tua berjanggut putih bisa berulang berjuta kali dlm kotak fikir aku.hilang akal.menggaru-garu kepalaku yg tidak gatal,aku mencongak sendiri.benar katanya dia?ataupun aku yg tersalah menduga?

justeru malam yg kian meruncing,aku mengkais-kais dinginnya.mengengsot memeluk diri.aku dengar di luar jendela,unggas bersorak meraikan malam.terbang ia sebebasnya.tak seperti hati aku yg dipanjut resah.aku dongakkan mukaku melihat putaran roda kipas yg ligat membelah udara.terimbas tak semena.


"kau tahu beza kuli & tuan besar?" senyum si tua berjanggut putih.

angguk.

"kau di sini tuan besar ya?" melanjut tanya.

angguk.

"sayang... kau tak mengerti." keluh kecil.



bingung! berani si tua ganyut itu mao mempersoalkan kedudukan aku.tak pernah ada yg berani menyapa.namun aku tambah bingung juga.aku tidak langsung2 melawan katanya si tua berjanggut putih.mengapa?


kelam..


sunyi..

....................

"kau rasa aku bodoh?" aku tanyakan soalan ini pada sahabatku.arif dia pada ceritera aku & si tua berjanggut putih.





memandang tepat mataku yg resah.dia menjawab tanpa nada.

"aku rasa tidak.orang tua itu yg terlalu bijak."

.........................

p/s :mOod aku tika ini sway2 saja.jadi aku cuba edit balik cerpen ini yg pernah aku karang tika di errr... form 5? ya.sbb tika itu aku asyik benar menyelami tulesan si ana balqis, faisal tehrani,siti jasmina ibrahim, & beberapa lagi nama gah yg aku suka dlm bidang sastera.masa itu juga aku terlalu polos & tolol.x memahami ertinya tulesan mereka tapi aku jadi "kucing-salin" yg mendamba pada tulesan seperti itu.ahhh sbb itu juga cerpen ini jadi lapuk & aku simpan hanya utk kenangan peribadi.tiba2 aku terkuis kertasnya, A4 dua helai.waima, aku baca kembali,edit di sini,& kemudian jadi draft.belum ada rasa utk berkongsi.

hari ini entahlah..

jiwa sudah jadi begitu rindu pada sesuatu yg unik.sesuatu yg metaforanya bisa menguis rasa.aku rindu pada kalam mereka.sudah lama tidak menyelak barang sedikit hasil2 mereka lagi.

ini siri pertama aku.kalau ada ide yg dtg dari-Nya aku sorotkan siri kedua di kemudian.aku x janji.sbb kadang-kala aku bisa jadi goyah utk adaptasi kali keduanya.kita lihat sajalah.. terima kaseh kalau kalian membaca! =)