*hati rapuh bicara lagi sama si dungu*
hati rapuh bermonolog...
"kalut.kamu si dungu yang kalut."
si dungu pertahankan...
"tidak.aku biasa saja."
________________________________________________
"kau pasti?"
"apa maksud kau?"
kamu kan si dungu.si dungu tak pandai berbohong."
"kau bikin aku sedih hati rapuh."
"ya,aku berdansa dengan girang!"
"boleh kau hentikan?aku tak suka."
"kamu yang mengkhayalkan kenyataan."
"khayali aku takkan putus.kau mengerti?"
*angguk*
habis kenapa kau menyeksa aku?"
*geleng*
"aku makin keliru hati rapuh.nanar."
"sebab kamu si dungu! waima,sudah puas kau lari?"
"aku lari.tapi mereka mengejar."
"lantas?"
"aku lari lagi."
"sampai bila?"
"kau sialan hati rapuh.aku sedih."
"terima kasih."
"apa perlu aku buat?"
"silap kamu wahai si dungu."
*senyap*
"hati rapuh."
"hmmmm.."
"aku hipokrit.kau sialan.aku lari jauh mana,kau sialan!"
tapi kau hipokrit?"
*senyap*
*senyap*
_________________________________________________
*hati rapuh bilang sama si dungu*
"pergilah cari jejaka chantek,dungu! mereka pedulikan."
"aku nanti jejaka chantek hanya dalam tidurku.mereka tidak
khayali..perlu aku senyum sekarang?"
"usah gentar."
"usah gentar?"
"dia datang."
"dia?"
"jejaka chantek."
*senyap*
*senyap*
*kosong*
_________________________________________________
*hati rapuh bilang lagi*
"tidurlah si dungu.aku dodoikan kamu.."
*si dungu lihat dia.jejaka chantek.*
No comments:
Post a Comment